NAMA : FAKHRI
FUADI ZAIN FARADIS
NPM : 2012.05.02.0.0016
NPM : 2012.05.02.0.0016
|
|
JAWABAN:
1.Posisi
media
a. Ide
Seorang
guru untuk menentukan media yang akan digunakan dalam pembelajaran harus
mempunyai ide pokok dalam materi yang akan di ajarkan ke peserta didik, karna ide
cara dasar dalam penyambaan pembelajran.
b. Pengkodean
Setelah
mendapatkan ide pokok materi seorang guru membuat media pembelajaran dan
merancangnya tujuannya agar peserta didik tertarik dan tidak bosan dalam belajar
mengajar.
c. Gangguan
Guru
adalah memperhitungkan problem/kendala-kendala
yang ada pada saat proses pembelajaran berlangsung dan bagaimana seorang guru harus tau cara
mengatasinya gangguan
tersebut.
d. Media
Guru
menentukan rancangan dari media yang di gunakan agar pesrta didik minat dan semangat dalam mengikuti pelajaran.
e. Penafsiran kode
Setelah
media yang di gunakan selesai apakah media tersebut cocok untuk di ajarkan ke
peserta didik, dan
penafsiran kode ini adalah cara guru dalam menyampaikan media yang harus
memberikan kesamaan dalam proses pembelajaran
f. Mengerti
Media
tersebut apakah bisa meningkatkan belajar peserta didik dan memahami materi
yang di ajarkan, serta
memberikan kejelasan dan kesenanggan pada siswa dalam memahami penjelasan
seorang guru.
g. Umpan balik
Media
yang kita buat apakah sesuai ide kita rancang sehinnga media tersebut bisa
meningkatkan minat peserta didik dalam proses belajar mengajar.
bahwa Posisi media pembelajaran disini digunakan
untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang
perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk
mencapai tujuan belajar. Untuk membuat suatu media kita harus mempunyai suatu
ide sebagai sumber untuk membuat sesuatu dan ide tersebut dapat diperoleh dari
suatu pengalaman dan berbagai sumber lainnya. Jika kita menemukan suatu ide
untuk membuat suatu media apa yang akan kita gunakan atau dirancang maka kita
dapat membuat poin-poin yang akan kita tampilkan dalan suatu media tersebut
(PENGKODEAN). Setelah ditampilkan maka kita menafsirkan kode tersebut yaitu
dengan menjelaskan kepada siswa tentang poin-poin yang ditampilkan dalam media
tersebut. Komunikasi berhasil jika siswa mengerti (berkat peran media dalam
pembelajaran). Media tidak semuanya berdampak positif tetapi juga berdampak
negatif seperti ada suatu gangguan dalam media sehingga menghambat
pembelajaran, setelah kita menjelaskan maka ada umpan balik dari siswa yaitu
dengan menanyakan hal yang tidak di mengerti. Jadi media pembelajaran menempati
posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran
# SOAL NO 2 Jika
anda seorang guru profesional yang akan melakukan misi pembelajaran di sebuah
sekolah percontohan di daerah terpencil, tahapan apa yang akan anda lakukan
agar siswa belajar penuh semangat dalam mengikuti pembelajaran yang anda
lakukan mengacu pada teori yang sudah di pelajari dan andan dalam pembelajaran tersebut selalu
melibatkan media membelajaran jelaskan pendapat anda.
JAWABAN : Tahapan dasar yang akan saya lakukan sebagai guru
agar siswa bisa belajar dengan penuh semangat dalam
mengikuti pembelejaran:
a)
Perencanaan Yaitu merencanakan
terlebih dahulu apa yang akan dipelajari dan
mempersiapkan alat alat atau media yang akan dibutuhkan dalam proses pembelajaran.
mempersiapkan alat alat atau media yang akan dibutuhkan dalam proses pembelajaran.
b)
Perlakuan/tindak lanjut yaitu tindakan yang dilakukan pendidik saat proses pembelajaran
berlangsung.
c)
Evaluasi Yaitu setelah diberi
perlakuan, siswa di evaluasi hasil pembelajaran
yang sudah di pelajari.
Serta mengenal latar
belakang keadaan mereka, mencoba mencintai mereka, dan mengetahui kebiasaan
mereka.dari sini guru mudah menerapkan proses pembelajan Dengan
mengetahui hakikat dan tahapan perkembangan berpikir anak, maka guru dalam
melaksanakan pembelajaran hendaknya mengacu pada cara anak belajar. Belajar
adalah proses membangun makna/pemahaman yang dilakukan secara aktif (mental dan
fisik) oleh anak, belajar berarti harus mengalami langsung .Selain itu, anak
sebelum pergi ke sekolah sudah mempunyai gagasan dan gagasan awal anak harus
digunakan guru dalam menanamkan/memperbaiki
konsep yang salah
menjadi konsep yang seharusnya mereka tau (konsep benar) yang belajar akan bermakna jika informasi baru dihubungkan dengan
strukur pengertian (gagasan awal) yang sudah dipunyai anak yang sedang belajar.
Oleh karena itu, tidaklah pada tempatnya jika guru menganggap anak adalah gelas
kosong yang harus diisi pengetahuan. Anak ibaratnya tanaman yang harus dirawat
dengan baik. Sebagai pembelajar, anak adalah tanaman yang sudah punya potensi
untuk tumbuh dan berkembang, tinggal bagaimana guru mengembangkan/menata sesuai dengan potensinya.
Tugas guru menyediakan
kegiatan pembelajaran yang beragam sehingga potensi anak dapat berkembang
maaksimal. Melatih anak untuk bertanya, mengemukakan pendapat,
berdiskusi dalam kelompok kecil,
bercerita, dan bermain peran sangat baik untuk meningkatkan interaksi dengan
sesama teman, sekaligus meningkatkan kemampuan berbahasanya. Belajar dengan
mengalami langsung seperti melakukan pengamatan, percobaan, wawancara dengan
Kegiatan pembelajaran di atas dapat
dilakukan bervariasi: kelompok kecil, berpasangan, individual, dan
klasikal. Kegiatan pembelajaran
sekali-sekali juga perlu dilakukan di luar kelas ketika anak harus mengamati
lingkungan.Variasi ini perlu untuk menghindari kejenuhan, dan yang lebih
penting adalah untuk tetap menjaga kegiatan belajar tetap menarik dan
menantang. Menggunakan beragam metode mengajar dan beragam kegiatan belajar
yang mengaktifkan anak, serta mendorong munculnya kreativitas sebagai hasil
belajar harus menjadi perhatian guru.
Pentingnya ketersediaan alat peraga
atau alat bantu belajar harus juga menjadi perhatian guru karena anak masih
dalam tahap berpikir operasional konkret, sehingga tanpa alat peraga yang dapat
dilihat, anak tidak akan banyak belajar.
Di sinilah pentingnya benda atau obyek bisa dilihat anak. Kalau tidak
ada obyek, pembelajaran akan menjadi verbalistik karena semua materi
diceramahkan guru, dan akhirnya tidak pernah terjadi proses belajar dalam diri
anak.
Selain alat peraga, guru juga perlu
menyediakan sumber belajar yang beragam, termasuk menggunakan lingkungan. Buku
yang selama ini menjadi satu-satunya sumber belajar yang harus dihabiskan
halaman demi halaman karena mengejar target kurikulum, kiranya sudah tidak pada
zamannya lagi.
Walaupun Guru tinggal dipedesaan
pendekatan penyusunan strategi pembelajaran harus dimiliki karena merupakan alternatif untuk menyusun suatu
strategi pembelajaran yang lebih terarah. Strategi pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
implementasi program pendidikan karena memuat tugas-tugas atau kegiatan yang
perlu dilakukan oleh guru maupun siswa dalam proses belajar mengajar.
Selain strategi terdapat juga metode
pembelajaran yang merupakan cara yang digunakan untuk menyampaikan materi
pelajaran dalam upaya mencapai tujuan instruksional yang ditetapkan. Keduanya
memiliki keterkaitan yang kuat sebagai sebuah proses pendidikan.
Ada
tiga alternatif pendekatan yang dapat digunakan dalam proses penyusunan
strategi pembelajaran yaitu:
- Pendekatan strategi pembelajaran yang berpusat pada mata pelajaran. Topik atau materi pelajaran bersumber dari mata pelajaran tersebut. Posisi guru sebagai penyampai pesan, dan siswa sebagai penerima pesan. Sedangkan pesan itu sendiri adalah bahan mata pelajaran. Rangkaian komunikasi tersebut dapat digunakan berbagai metode mengajar.
- Pendekatan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan kebutuhan, minat dan kemampuan siswa. Dalam pendekatan ini lebih banyak digunakan metode dan strategi dalam rangka individualisasi pembelajaran. Pendekatan ini, misalnya belajar mandiri, belajar lewat modul, paket belajar dan sebagainya.
- Pendekatan strategi pembelajaran berorientasi pada kehidupan masyarakat. Pendekatan ini berupaya mengintegrasikan sekolah dan masyarakat. Metode yang dipakai yaitu mengundang masyarakat ke sekolah atau siswa berkunjung ke masyarakat dengan cara karya wisata, praktek kerja, menjadinarasumber, dan lain sebagainya.
# SOAL NO 3
Jika anda guru fisika di sekolah daerah terpencil dengan
semagat siswa untuk belajar fisika sangat rendah. Media pembelajaran apa yang
harus anda gunakan untuk membuat siswa semangat belajar dan tertarik terhadap
fisika? Jelaskan mengapa anda memilih media media tersebutberdasarkan modalitas
belajar siswa ! (jenjang sekolah dan pokok bahasan tentukan sendiri)
JAWABAN
Media pembelajaran yang akan saya gunakan yaitu
disesuaikan dengan kondisi sosial, budaya. Dalam hal ini media dengan tampilan
visual karena sesuai dengan kondisi peserta didik. Namun hal yang terpenting
yaitu menghidupkan kesadaran peserta didik akan pentingnya pendidikan. Saya
akan membuat peserta didik merasa bahwa pendidikan adalah modal utama agar bisa
bertahan hidup di dunia yang terus berkembang ini. Anak-anak di daerah
terpencil cenderung sangat dekat dengan alam dan sangat kaya dalam pengalaman
nyata yang menjadikan mereka unggul dalam pemahaman tentang alam. Dengan
keunggulan yang mereka miliki, maka mereka akan menyadari kelemahannya dan akan
muncul semangat untuk membangun dari dalam dirinya. Dalam hal ini saya tidak
akan menggunakan kemampuan orang kota untuk mengukur kemampuan anak-anak
terpencil yang akan saya didik. Alam akan saya gunakan sebagai media
pembelajaran yang sederhana tetapi funsinya setara atau melebihi dengan media
yang mahal, karena semua ilmu yang dipelajari itu berkaitan dengan alam dan
pengalaman anak sebagai sumber belajar yang nyata.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar