Minggu, 14 Juni 2015

SOAL DAN JAWABAN UAS Media Pembelajaran UNIVERSITAS ISLAM MADURA (UIM) PAMEKASAN



NAMA   : FAKHRI FUADI ZAIN FARADIS
NPM      : 2012.05.02.0.0016


 
# SOAL  NO 1. Berdasrkan Gambar Di Bawah Ini, Analisa Posisi Media Dalam Proses Pembelajaran. 



JAWABAN:

   1.Posisi media
a.      Ide
Seorang guru untuk menentukan media yang akan digunakan dalam pembelajaran harus mempunyai ide pokok dalam materi yang akan di ajarkan ke peserta didik, karna ide cara dasar  dalam penyambaan pembelajran.
b.     Pengkodean
Setelah mendapatkan ide pokok materi seorang guru membuat media pembelajaran dan merancangnya tujuannya agar peserta didik tertarik dan tidak bosan dalam belajar mengajar.
c.       Gangguan
Guru adalah memperhitungkan problem/kendala-kendala yang ada pada saat proses pembelajaran berlangsung dan bagaimana seorang guru  harus tau cara mengatasinya gangguan tersebut.
d.      Media
Guru menentukan rancangan dari media yang di gunakan agar pesrta didik minat dan semangat dalam mengikuti pelajaran.
e.      Penafsiran kode
Setelah media yang di gunakan selesai apakah media tersebut cocok untuk di ajarkan ke peserta didik, dan penafsiran kode ini adalah cara guru dalam menyampaikan media yang harus memberikan kesamaan dalam proses pembelajaran
f.        Mengerti
Media tersebut apakah bisa meningkatkan belajar peserta didik dan memahami materi yang di ajarkan, serta memberikan kejelasan dan kesenanggan pada siswa dalam memahami penjelasan seorang guru.
g.      Umpan balik
Media yang kita buat apakah sesuai ide kita rancang sehinnga media tersebut bisa meningkatkan minat peserta didik dalam proses belajar mengajar.

bahwa  Posisi media pembelajaran disini digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Untuk membuat suatu media kita harus mempunyai suatu ide sebagai sumber untuk membuat sesuatu dan ide tersebut dapat diperoleh dari suatu pengalaman dan berbagai sumber lainnya. Jika kita menemukan suatu ide untuk membuat suatu media apa yang akan kita gunakan atau dirancang maka kita dapat membuat poin-poin yang akan kita tampilkan dalan suatu media tersebut (PENGKODEAN). Setelah ditampilkan maka kita menafsirkan kode tersebut yaitu dengan menjelaskan kepada siswa tentang poin-poin yang ditampilkan dalam media tersebut. Komunikasi berhasil jika siswa mengerti (berkat peran media dalam pembelajaran). Media tidak semuanya berdampak positif tetapi juga berdampak negatif seperti ada suatu gangguan dalam media sehingga menghambat pembelajaran, setelah kita menjelaskan maka ada umpan balik dari siswa yaitu dengan menanyakan hal yang tidak di mengerti. Jadi media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran  

# SOAL NO 2 Jika anda seorang guru profesional yang akan melakukan misi pembelajaran di sebuah sekolah percontohan di daerah terpencil, tahapan apa yang akan anda lakukan agar siswa belajar penuh semangat dalam mengikuti pembelajaran yang anda lakukan mengacu pada teori yang sudah di pelajari  dan andan dalam pembelajaran tersebut selalu melibatkan media membelajaran jelaskan pendapat anda.

JAWABAN : Tahapan dasar yang akan saya lakukan sebagai guru agar siswa  bisa belajar dengan penuh semangat dalam mengikuti pembelejaran:  
a)      Perencanaan Yaitu merencanakan terlebih dahulu apa yang akan dipelajari dan
mempersiapkan alat alat atau media yang akan dibutuhkan dalam proses pembelajaran
.
b)      Perlakuan/tindak lanjut yaitu tindakan yang dilakukan pendidik saat proses pembelajaran berlangsung.  
c)      Evaluasi Yaitu setelah diberi perlakuan, siswa di evaluasi hasil pembelajaran  yang sudah di pelajari.
            Serta mengenal latar belakang keadaan mereka, mencoba mencintai mereka, dan mengetahui kebiasaan mereka.dari sini guru mudah menerapkan proses pembelajan Dengan mengetahui hakikat dan tahapan perkembangan berpikir anak, maka guru dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya mengacu pada cara anak belajar. Belajar adalah proses membangun makna/pemahaman yang dilakukan secara aktif (mental dan fisik) oleh anak, belajar berarti harus mengalami langsung .Selain itu, anak sebelum pergi ke sekolah sudah mempunyai gagasan dan gagasan awal anak harus digunakan guru dalam menanamkan/memperbaiki konsep yang salah menjadi konsep yang seharusnya mereka tau (konsep benar) yang belajar akan bermakna jika informasi baru dihubungkan dengan strukur pengertian (gagasan awal) yang sudah dipunyai anak yang sedang belajar. Oleh karena itu, tidaklah pada tempatnya jika guru menganggap anak adalah gelas kosong yang harus diisi pengetahuan. Anak ibaratnya tanaman yang harus dirawat dengan baik. Sebagai pembelajar, anak adalah tanaman yang sudah punya potensi untuk tumbuh dan berkembang, tinggal bagaimana guru mengembangkan/menata sesuai dengan potensinya.
          Tugas guru menyediakan kegiatan pembelajaran yang beragam sehingga potensi anak dapat berkembang maaksimal. Melatih anak untuk bertanya, mengemukakan pendapat,
berdiskusi dalam kelompok kecil, bercerita, dan bermain peran sangat baik untuk meningkatkan interaksi dengan sesama teman, sekaligus meningkatkan kemampuan berbahasanya. Belajar dengan mengalami langsung seperti melakukan pengamatan, percobaan, wawancara dengan
            Kegiatan pembelajaran di atas dapat dilakukan bervariasi: kelompok kecil, berpasangan, individual, dan klasikal.  Kegiatan pembelajaran sekali-sekali juga perlu dilakukan di luar kelas ketika anak harus mengamati lingkungan.Variasi ini perlu untuk menghindari kejenuhan, dan yang lebih penting adalah untuk tetap menjaga kegiatan belajar tetap menarik dan menantang. Menggunakan beragam metode mengajar dan beragam kegiatan belajar yang mengaktifkan anak, serta mendorong munculnya kreativitas sebagai hasil belajar harus menjadi perhatian guru.
            Pentingnya ketersediaan alat peraga atau alat bantu belajar harus juga menjadi perhatian guru karena anak masih dalam tahap berpikir operasional konkret, sehingga tanpa alat peraga yang dapat dilihat, anak tidak akan banyak belajar.  Di sinilah pentingnya benda atau obyek bisa dilihat anak. Kalau tidak ada obyek, pembelajaran akan menjadi verbalistik karena semua materi diceramahkan guru, dan akhirnya tidak pernah terjadi proses belajar dalam diri anak.
            Selain alat peraga, guru juga perlu menyediakan sumber belajar yang beragam, termasuk menggunakan lingkungan. Buku yang selama ini menjadi satu-satunya sumber belajar yang harus dihabiskan halaman demi halaman karena mengejar target kurikulum, kiranya sudah tidak pada zamannya lagi.
         
          Walaupun Guru tinggal dipedesaan pendekatan penyusunan strategi pembelajaran harus dimiliki karena  merupakan alternatif untuk menyusun suatu strategi pembelajaran yang lebih terarah. Strategi pembelajaran  merupakan suatu hal yang sangat penting dalam implementasi program pendidikan karena memuat tugas-tugas atau kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru maupun siswa dalam proses belajar mengajar.
           Selain strategi terdapat juga metode pembelajaran yang merupakan cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan instruksional yang ditetapkan. Keduanya memiliki keterkaitan yang kuat sebagai sebuah proses pendidikan.
       Ada tiga alternatif pendekatan yang dapat digunakan dalam proses penyusunan strategi pembelajaran yaitu:
  1. Pendekatan strategi pembelajaran yang berpusat pada mata pelajaran. Topik atau materi pelajaran bersumber dari mata pelajaran tersebut. Posisi guru sebagai penyampai pesan, dan siswa sebagai penerima pesan. Sedangkan pesan itu sendiri adalah bahan mata pelajaran. Rangkaian komunikasi tersebut dapat digunakan berbagai metode mengajar.
  2. Pendekatan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan kebutuhan, minat dan kemampuan siswa. Dalam pendekatan ini lebih banyak digunakan metode dan strategi dalam rangka individualisasi pembelajaran. Pendekatan ini, misalnya belajar mandiri, belajar lewat modul, paket belajar dan sebagainya.
  3. Pendekatan strategi pembelajaran berorientasi pada kehidupan masyarakat. Pendekatan ini berupaya mengintegrasikan sekolah dan masyarakat. Metode yang dipakai yaitu mengundang masyarakat ke sekolah atau siswa berkunjung ke masyarakat dengan cara karya wisata, praktek kerja, menjadinarasumber, dan lain sebagainya.
# SOAL NO 3  

Jika anda guru fisika di sekolah daerah terpencil dengan semagat siswa untuk belajar fisika sangat rendah. Media pembelajaran apa yang harus anda gunakan untuk membuat siswa semangat belajar dan tertarik terhadap fisika? Jelaskan mengapa anda memilih media media tersebutberdasarkan modalitas belajar siswa ! (jenjang sekolah dan pokok bahasan tentukan sendiri)
JAWABAN
Media pembelajaran yang akan saya gunakan yaitu disesuaikan dengan kondisi sosial, budaya. Dalam hal ini media dengan tampilan visual karena sesuai dengan kondisi peserta didik. Namun hal yang terpenting yaitu menghidupkan kesadaran peserta didik akan pentingnya pendidikan. Saya akan membuat peserta didik merasa bahwa pendidikan adalah modal utama agar bisa bertahan hidup di dunia yang terus berkembang ini. Anak-anak di daerah terpencil cenderung sangat dekat dengan alam dan sangat kaya dalam pengalaman nyata yang menjadikan mereka unggul dalam pemahaman tentang alam. Dengan keunggulan yang mereka miliki, maka mereka akan menyadari kelemahannya dan akan muncul semangat untuk membangun dari dalam dirinya. Dalam hal ini saya tidak akan menggunakan kemampuan orang kota untuk mengukur kemampuan anak-anak terpencil yang akan saya didik. Alam akan saya gunakan sebagai media pembelajaran yang sederhana tetapi funsinya setara atau melebihi dengan media yang mahal, karena semua ilmu yang dipelajari itu berkaitan dengan alam dan pengalaman anak sebagai sumber belajar yang nyata.








 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar